Sabtu, 22 Februari 2014

SEJARAH BAHASA INDONESIA



Sejarah Bahasa Indonesia

Masa lalu sebagai bahasa Melayu

B
ahasa Indonesia adalah varian bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
Aksara pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi, dimana diketahui bahasa Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan dialek "o" sedangkan dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi beragam.
Istilah Melayu atau Malayu berasal dari Kerajaan Malayu, sebuah kerajaan Hindu-Budha pada abad ke-7 di hulu sungai Batanghari, Jambi di pulau Sumatera, jadi secara geografis semula hanya mengacu kepada wilayah kerajaan tersebut yang merupakan sebagian dari wilayah pulau Sumatera. Dalam perkembangannya pemakaian istilah Melayu mencakup wilayah geografis yang lebih luas dari wilayah Kerajaan Malayu tersebut, mencakup negeri-negeri di pulau Sumatera sehingga pulau tersebut disebut juga Bumi Melayu seperti disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama.
Ibukota Kerajaan Melayu semakin mundur ke pedalaman karena serangan Sriwijaya dan masyarakatnya diaspora keluar Bumi Melayu, belakangan masyarakat pendukungnya yang mundur ke pedalaman berasimilasi ke dalam masyarakat Minangkabau menjadi klan Malayu (suku Melayu Minangkabau) yang merupakan salah satu marga di Sumatera Barat. Sriwijaya berpengaruh luas hingga ke Filipina membawa penyebaran Bahasa Melayu semakin meluas, tampak dalam prasasti Keping Tembaga Laguna.
Bahasa Melayu kuno yang berkembang di Bumi Melayu tersebut berlogat "o" seperti Melayu Jambi, Minangkabau, Kerinci, Palembang dan Bengkulu. Semenanjung Malaka dalam Nagarakretagama disebut Hujung Medini artinya Semenanjung Medini.
Dalam perkembangannya orang Melayu migrasi ke Semenanjung Malaysia (= Hujung Medini) dan lebih banyak lagi pada masa perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang pusat mandalanya adalah Kesultanan Malaka, istilah Melayu bergeser kepada Semenanjung Malaka (= Semenanjung Malaysia) yang akhirnya disebut Semenanjung Melayu atau Tanah Melayu. Tetapi nyatalah bahwa istilah Melayu itui berasal dari Indonesia. Bahasa Melayu yang berkembang di sekitar daerah Semenanjung Malaka berlogat "e".
Kesultanan Malaka dimusnahkan oleh Portugis tahun 1512 sehingga penduduknya diaspora sampai ke kawasan timur kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu Purba sendiri diduga berasal dari pulau Kalimantan, jadi diduga pemakai bahasa Melayu ini bukan penduduk asli Sumatera tetapi dari pulau Kalimantan. Suku Dayak yang diduga memiliki hubungan dengan suku Melayu kuno di Sumatera misalnya Dayak Salako, Dayak Kanayatn (Kendayan), dan Dayak Iban yang semuanya berlogat "a" seperti bahasa Melayu Baku.
Penduduk asli Sumatera sebelumnya kedatangan pemakai bahasa Melayu tersebut adalah nenek moyang suku Nias dan suku Mentawai. Dalam perkembangannya istilah Melayu kemudian mengalami perluasan makna, sehingga muncul istilah Kepulauan Melayu untuk menamakan kepulauan Nusantara.
Secara sudut pandang historis juga dipakai sebagai nama bangsa yang menjadi nenek moyang penduduk kepulauan Nusantara, yang dikenal sebagai rumpun Indo-Melayu terdiri Proto Melayu (Melayu Tua/Melayu Polinesia) dan Deutero Melayu (Melayu Muda). Setelah mengalami kurun masa yang panjang sampai dengan kedatangan dan perkembangannya agama Islam, suku Melayu sebagai etnik mengalami penyempitan makna menjadi sebuah etnoreligius (Muslim) yang sebenarnya didalamnya juga telah mengalami amalgamasi dari beberapa unsur etnis.
M. Muhar Omtatok, seorang Seniman, Budayawan dan Sejarahwan menjelaskan sebagai berikut: "Melayu secara puak (etnis, suku), bukan dilihat dari faktor genekologi seperti kebanyakan puak-puak lain. Di Malaysia, tetap mengaku berpuak Melayu walau moyang mereka berpuak Jawa, Mandailing, Bugis, Keling dan lainnya. Beberapa tempat di Sumatera Utara, ada beberapa Komunitas keturunan Batak yang mengaku Orang Kampong - Puak Melayu
Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuna) sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuna yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran. Jangkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan pula dokumen-dokumen dari abad berikutnya di Pulau Jawa[10] dan Pulau Luzon.[11] Kata-kata seperti samudra, istri, raja, putra, kepala, kawin, dan kaca masuk pada periode hingga abad ke-15 Masehi.
Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik (classical Malay atau medieval Malay). Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya kelak disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.[rujukan?] Laporan Portugis, misalnya oleh Tome Pires, menyebutkan adanya bahasa yang dipahami oleh semua pedagang di wilayah Sumatera dan Jawa. Magellan dilaporkan memiliki budak dari Nusantara yang menjadi juru bahasa di wilayah itu. Ciri paling menonjol dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata pinjaman dari bahasa Arab dan bahasa Parsi, sebagai akibat dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12. Kata-kata bahasa Arab seperti masjid, kalbu, kitab, kursi, selamat, dan kertas, serta kata-kata Parsi seperti anggur, cambuk, dewan, saudagar, tamasya, dan tembakau masuk pada periode ini. Proses penyerapan dari bahasa Arab terus berlangsung hingga sekarang.
Kedatangan pedagang Portugis, diikuti oleh Belanda, Spanyol, dan Inggris meningkatkan informasi dan mengubah kebiasaan masyarakat pengguna bahasa Melayu. Bahasa Portugis banyak memperkaya kata-kata untuk kebiasaan Eropa dalam kehidupan sehari-hari, seperti gereja, sepatu, sabun, meja, bola, bolu, dan jendela. Bahasa Belanda terutama banyak memberi pengayaan di bidang administrasi, kegiatan resmi (misalnya dalam upacara dan kemiliteran), dan teknologi hingga awal abad ke-20. Kata-kata seperti asbak, polisi, kulkas, knalpot, dan stempel adalah pinjaman dari bahasa ini.
Bahasa yang dipakai pendatang dari Cina juga lambat laun dipakai oleh penutur bahasa Melayu, akibat kontak di antara mereka yang mulai intensif di bawah penjajahan Belanda. Sudah dapat diduga, kata-kata Tionghoa yang masuk biasanya berkaitan dengan perniagaan dan keperluan sehari-hari, seperti pisau, tauge, tahu, loteng, teko, tauke, dan cukong.
Jan Huyghen van Linschoten pada abad ke-17 dan Alfred Russel Wallace pada abad ke-19 menyatakan bahwa bahasa orang Melayu/Melaka dianggap sebagai bahasa yang paling penting di "dunia timur".[12] Luasnya penggunaan bahasa Melayu ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal. Bahasa perdagangan menggunakan bahasa Melayu di berbagai pelabuhan Nusantara bercampur dengan bahasa Portugis, bahasa Tionghoa, maupun bahasa setempat. Terjadi proses pidginisasi di beberapa kota pelabuhan di kawasan timur Nusantara, misalnya di Manado, Ambon, dan Kupang. Orang-orang Tionghoa di Semarang dan Surabaya juga menggunakan varian bahasa Melayu pidgin. Terdapat pula bahasa Melayu Tionghoa di Batavia. Varian yang terakhir ini malah dipakai sebagai bahasa pengantar bagi beberapa surat kabar pertama berbahasa Melayu (sejak akhir abad ke-19).[13] Varian-varian lokal ini secara umum dinamakan bahasa Melayu Pasar oleh para peneliti bahasa.
Terobosan penting terjadi ketika pada pertengahan abad ke-19 Raja Ali Haji dari istana Riau-Johor (pecahan Kesultanan Melaka) menulis kamus ekabahasa untuk bahasa Melayu. Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa yang full-fledged, sama tinggi dengan bahasa-bahasa internasional pada masa itu, karena memiliki kaidah dan dokumentasi kata yang terdefinisi dengan jelas.
Hingga akhir abad ke-19 dapat dikatakan terdapat paling sedikit dua kelompok bahasa Melayu yang dikenal masyarakat Nusantara: bahasa Melayu Pasar yang kolokial dan tidak baku serta bahasa Melayu Tinggi yang terbatas pemakaiannya tetapi memiliki standar. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai lingua franca, tetapi kebanyakan berstatus sebagai bahasa kedua atau ketiga. Kata-kata pinjaman

Bahasa Indonesia

Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah "embrio" bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia (sebagai Hindia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 Persekutuan Tanah Melayu (kelak menjadi bagian dari Malaysia) di bawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinson.[12] Ejaan Van Ophuysen diawali dari penyusunan Kitab Logat Melayu (dimulai tahun 1896) van Ophuijsen, dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur ("Komisi Bacaan Rakyat" - KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 komisi ini, di bawah pimpinan D.A. Rinkes, melancarkan program Taman Poestaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi dan beberapa instansi milik pemerintah. Perkembangan program ini sangat pesat, dalam dua tahun telah terbentuk sekitar 700 perpustakaan.[14] Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai "bahasa persatuan bangsa" pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan,
"Jika mengacu pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan."[15]
Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi oleh sastrawan Minangkabau, seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka, Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar. Sastrawan tersebut banyak mengisi dan menambah perbendaharaan kata, sintaksis, maupun morfologi bahasa Indonesia.[16]
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia

FACEBOOK LOOK BACK



Ulang Tahun, Facebook Bagikan Video Unik Tiap Pengguna

F
acebook merayakan ulang tahun ke-10 pada 4 Februari 2014. Sebagai bentuk perayaaan, situs jejaring sosial itu merilis video unik berjudul "Look Back" untuk masing-masing pengguna.

Sesuai namanya, video berdurasi 1 menit tersebut berisi kilas balik sejarah pengguna bersangkutan di Facebook, yang disampaikan melalui kompilasi sekitar 16 status, foto, dan event yang paling banyak mendapat "like" serta di-like oleh pengguna lain. Semuanya diatur mengikuti ritme musik di latar belakang.

Karena mengangkat kisah seseorang secara spesifik, "Look Back" pun bersifat unik untuk tiap pengguna, alias berbeda antara satu dan yang lainnya. Ini berarti ada lebih dari 1,23 miliar video Look Back yang beredar di Facebook.

Agar miliaran video dengan resolusi HD itu bisa dinikmati dengan lancar oleh pengguna, Facebook membuat sebuah tim khusus untuk memastikan ketersediaan sumber daya server yang mencukupi.

Sebelumnya, Facebook telah merilis kompilasi "Year in Review", tetapi baru kali ini kompilasi kilas balik itu disajikan dalam bentuk video.

"Salah satu yang memotivasi kami adalah hanya sedikit perusahaan yang bisa melakukan hal ini —yaitu me-render video ke sejumlah besar pengguna," ujar kepala proyek Look Back Nick Kwiatek, sebagaimana dikutip oleh The Verge.

Facebook pun menghabiskan waktu beberapa minggu mengoptimalkan rangkaian server yang dimiliki untuk menangani tugas yang tidak biasa itu. Tim Look Back berhasil memangkas waktu rendering yang diperlukan tiap video dari 17 menit menjadi hanya 1 menit.

Penasaran? Simak videonya melalui tautan berikut ini.
Sumber :  http://tekno.kompas.com/read/2014/02/05/1034334/Ulang.Tahun.Facebook.Bagikan.Video.Unik.Tiap.Pengguna

CARA BIKIN RILEX



Mau Lebih Rileks? Jangan Simpan Stres Sendiri


B
erbagi rasa dengan orang lain, baik yang menyenangkan maupun yang tidak, adalah kunci bahagia. Sebuah studi baru dari University of Southern California's Marshall School of Business di Los Angeles mengungkap, stres bukanlah rasa yang harus disimpan sendiri, membaginya dengan orang lain dapat mengurangi ketakutan.
Studi yang dipublikasi dalam jurnal Social Psychological and Personality Science menunjukkan, membagi stres dengan seseorang yang memiliki reaksi emosional mirip dapat menurunkan kadar stres. Bahkan kadar stres bisa lebih menurun daripada membagikannya pada orang lain yang tidak pernah merasakan pengalaman yang sama.
Dalam studi ini, para peneliti mengukur kondisi emosi, kadar hormon stres kortisol, dan rasa terancam dalam diri 52 relawan wanita. Caranya yaitu dengan mengharuskan relawan untuk menyiapkan dan memberikan pidato yang direkam.
Relawan kemudian dibagi berpasang-pasangan untuk mendiskusikan perasaan mereka terhadap situasi stres yang mereka alami. Khususnya, perasaan stres menghadapi pidato yang mereka harus jalani.
Para peneliti menemukan, ketika pasangan memiliki kondisi emosi yang mirip, itu akan membantu setiap individu untuk melawan kadar stres yang tinggi. Mereka mengatakan, temuan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang stres karena pekerjaan.
Ketua studi Sarah Townsend, asisten profesor manajemen dan organisasi di USC Marshall School of Business, mengatakan, misalnya ketika Anda harus mengerjakan presentasi pekerjaan yang penting untuk projek besar, sedikit banyak Anda akan merasa terancam dan mengalami stres tingkat tinggi.
"Namun dengan membagi rasa stres tersebut pada rekan kerja yang juga mengalami kondisi emosional yang sama, rasa takut Anda akan berkurang dan Anda pun lebih rileks dalam menyelesaikan tugas Anda," pungkas Townsend.

Sumber : http://health.kompas.com/read/2014/01/31/1419420/Mau.Lebih.Rileks.Jangan.Simpan.Stres.Sendiri

Jumat, 15 November 2013

Gudeg khas jogja



G
udeg juga merupakan salah satu wisata kuliner khas Jogja yang sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan hotel berbintang lima pun sering dapat permintaan makanan gudeg dari wisatawan asingnya. Sehingga mau tak mau, gudeg merupakan menu wajib bagi hotel.
Jika anda ingin menikmati Gudeg, perhatikan jenis gudeg apa yang anda inginkan. Gudeg ada 2 jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan dari gudeg ini adalah: Gudeg kering tidak memiliki kuah, rasanya lebih manis, dan warna gudeg lebih gelap/hitam. Sedangkan Gudeg basah memiliki kuah sayur tempe atau tahu yang telah dipotong.
Gudeg Kering biasanya disantap untuk pagi dan siang hari, namun gudeg basah biasanya masyarakat Jogja menghidangkan untuk menu pagi dan malam hari. Berikut ini beberapa daftar sentra gudeg yang ada di Jogja:

Sentra Gudeg Kering Mbarek

Mbarek merupakan suatu kawasan gudeg di daerah Selokan Jalan Kaliurang. Tepatnya Sebelah Utara Fak. Kehutanan UGM, dan sebelah Timur MM UGM.
Didaerah ini terdapat gudeg Yu Narni, Yu Djum, dan Bu H. Ahmad yang sudah terkenal karena citra rasanya. Banyak wisatawan luar kota yang sering mampir beserta rombongannya ke warung makan ini. Jika bertepatan dengan hari libur panjang, maka suasana di warung makan ini sangat ramai dikunjungi pembeli.

Denah menuju sentra Gudeg Mbarek : Dari Tugu Jogja, anda menuju ke timur ( ke arah jalan solo ), sampainya di pertigaan Mc Donald anda belok ke kiri menuju ke arah mirota kampus. Dari perempatan Mirota Kampus anda masih jalan lurus atau menuju ke arah utara lagi ( Jl.Kaliurang ), setelah itu anda akan menemui lampu merah MM UGM atau polsek bulaksumur.


Sentra Gudeg Kering Wijilan
Sentra gudeg wijilan sudah terkenal dan juga sangat ramai. Biasanya wisatawan yang datang kesini berasal dari luar kota. Namun sentra ini memiliki tempat yang kurang luas, sehingga jika musim libur kita sulit untuk mendapatkan tempat duduk.

Rasa dari gudeg kering ini tidak semuanya manis, ada beberapa tempat yang rasanya tidak terlalu manis, seperti Gudeg Bu Lies dan Gudeg Widodo. Sehingga pelanggan yang tidak menyukai rasa manis, dapat menikmati rasa gudeg khas Jogja ini.

Denah menuju Sentra Gudeg Wijilan: Dari jalan malioboro ke arah selatan menuju alun - alun keraton, setelah perempatan kantor pos anda memasuki wilayah alun - alun keraton dengan adanya gapura. Setelah itu pertigaan alun-alun anda berbelok ke kiri.

Setelah melewati gapura keraton, anda berbelok ke kanan untuk memasuki terowongan, setelah itu sebelah kiri jalan anda akan menemui banyak rumah makan yang menawarkan masakan gudeg khas Jogja. Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Lies, Gudeg Widodo, Gudeg Campur Sari.

Sentra Gudeg Basah Jl.Solo
Gudeg Basah dapat anda temukan pada pagi hari di beberapa tempat di Kota Jogja. Biasanya dijual dengan sistem

Untuk malam hari, sentra gudeg basah yang terkenal di Kota Jogja adalah Jl. Solo (Jl. Adisucipto). Di sepanjang jalan ini, mulai Pkl. 21.00 – 02.00 anda dapat menjumpai penjual gudeg berderet dengan sistem lesehan. Di sentra gudeg basah ini, yang terkenal adalah: Gudeg Ibu Kota (depan Toko Duta Foto), Gudeg Batas Kota (depan saphir square).

Jika anda ingin menikmati atau ingin membawa oleh – oleh untuk dibawa pulang, anda sebaiknya hubungi layanan antar barang dari Transmojo. Cukup telp call centre kami, 30 menit gudeg sudah siap anda santap di hotel atau tempat penginapan anda.

Atau jika anda ingin menikmati gudeg ini di tempat langsung, anda cukup gunakan layanan jasa taxi motor dari Transmojo. Biaya hanya Rp 10.000,- untuk sekali antar, atau cukup 20.000 saja jika anda perlu diantar kembali hingga pulang ke hotel. Dengan demikian, anda dapat menikmati wisata Jogja dengan lebih baik.

- See more at: http://transmojo.blogspot.com/2010/03/daftar-sentra-gudeg-untuk-wisata-di.html#sthash.f7LIWXj2.dpuf




Gudeg juga merupakan salah satu wisata kuliner khas Jogja yang sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan hotel berbintang lima pun sering dapat permintaan makanan gudeg dari wisatawan asingnya. Sehingga mau tak mau, gudeg merupakan menu wajib bagi hotel.

Jika anda ingin menikmati Gudeg, perhatikan jenis gudeg apa yang anda inginkan. Gudeg ada 2 jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan dari gudeg ini adalah: Gudeg kering tidak memiliki kuah, rasanya lebih manis, dan warna gudeg lebih gelap/hitam. Sedangkan Gudeg basah memiliki kuah sayur tempe atau tahu yang telah dipotong.

Gudeg Kering biasanya disantap untuk pagi dan siang hari, namun gudeg basah biasanya masyarakat Jogja menghidangkan untuk menu pagi dan malam hari. Berikut ini beberapa daftar sentra gudeg yang ada di Jogja:

Sentra Gudeg Kering Mbarek
Mbarek merupakan suatu kawasan gudeg di daerah Selokan Jalan Kaliurang. Tepatnya Sebelah Utara Fak. Kehutanan UGM, dan sebelah Timur MM UGM.

Didaerah ini terdapat gudeg Yu Narni, Yu Djum, dan Bu H. Ahmad yang sudah terkenal karena citra rasanya. Banyak wisatawan luar kota yang sering mampir beserta rombongannya ke warung makan ini. Jika bertepatan dengan hari libur panjang, maka suasana di warung makan ini sangat ramai dikunjungi pembeli.

Denah menuju sentra Gudeg Mbarek : Dari Tugu Jogja, anda menuju ke timur ( ke arah jalan solo ), sampainya di pertigaan Mc Donald anda belok ke kiri menuju ke arah mirota kampus. Dari perempatan Mirota Kampus anda masih jalan lurus atau menuju ke arah utara lagi ( Jl.Kaliurang ), setelah itu anda akan menemui lampu merah MM UGM atau polsek bulaksumur.


Sentra Gudeg Kering Wijilan
Sentra gudeg wijilan sudah terkenal dan juga sangat ramai. Biasanya wisatawan yang datang kesini berasal dari luar kota. Namun sentra ini memiliki tempat yang kurang luas, sehingga jika musim libur kita sulit untuk mendapatkan tempat duduk.

Rasa dari gudeg kering ini tidak semuanya manis, ada beberapa tempat yang rasanya tidak terlalu manis, seperti Gudeg Bu Lies dan Gudeg Widodo. Sehingga pelanggan yang tidak menyukai rasa manis, dapat menikmati rasa gudeg khas Jogja ini.

Denah menuju Sentra Gudeg Wijilan: Dari jalan malioboro ke arah selatan menuju alun - alun keraton, setelah perempatan kantor pos anda memasuki wilayah alun - alun keraton dengan adanya gapura. Setelah itu pertigaan alun-alun anda berbelok ke kiri.

Setelah melewati gapura keraton, anda berbelok ke kanan untuk memasuki terowongan, setelah itu sebelah kiri jalan anda akan menemui banyak rumah makan yang menawarkan masakan gudeg khas Jogja. Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Lies, Gudeg Widodo, Gudeg Campur Sari.

Sentra Gudeg Basah Jl.Solo
Gudeg Basah dapat anda temukan pada pagi hari di beberapa tempat di Kota Jogja. Biasanya dijual dengan sistem

Untuk malam hari, sentra gudeg basah yang terkenal di Kota Jogja adalah Jl. Solo (Jl. Adisucipto). Di sepanjang jalan ini, mulai Pkl. 21.00 – 02.00 anda dapat menjumpai penjual gudeg berderet dengan sistem lesehan. Di sentra gudeg basah ini, yang terkenal adalah: Gudeg Ibu Kota (depan Toko Duta Foto), Gudeg Batas Kota (depan saphir square).

Jika anda ingin menikmati atau ingin membawa oleh – oleh untuk dibawa pulang, anda sebaiknya hubungi layanan antar barang dari Transmojo. Cukup telp call centre kami, 30 menit gudeg sudah siap anda santap di hotel atau tempat penginapan anda.

Atau jika anda ingin menikmati gudeg ini di tempat langsung, anda cukup gunakan layanan jasa taxi motor dari Transmojo. Biaya hanya Rp 10.000,- untuk sekali antar, atau cukup 20.000 saja jika anda perlu diantar kembali hingga pulang ke hotel. Dengan demikian, anda dapat menikmati wisata Jogja dengan lebih baik.

- See more at: http://transmojo.blogspot.com/2010/03/daftar-sentra-gudeg-untuk-wisata-di.html#sthash.f7LIWXj2.dpuf
Gudeg juga merupakan salah satu wisata kuliner khas Jogja yang sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan hotel berbintang lima pun sering dapat permintaan makanan gudeg dari wisatawan asingnya. Sehingga mau tak mau, gudeg merupakan menu wajib bagi hotel.

Jika anda ingin menikmati Gudeg, perhatikan jenis gudeg apa yang anda inginkan. Gudeg ada 2 jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan dari gudeg ini adalah: Gudeg kering tidak memiliki kuah, rasanya lebih manis, dan warna gudeg lebih gelap/hitam. Sedangkan Gudeg basah memiliki kuah sayur tempe atau tahu yang telah dipotong.

Gudeg Kering biasanya disantap untuk pagi dan siang hari, namun gudeg basah biasanya masyarakat Jogja menghidangkan untuk menu pagi dan malam hari. Berikut ini beberapa daftar sentra gudeg yang ada di Jogja:

Sentra Gudeg Kering Mbarek
Mbarek merupakan suatu kawasan gudeg di daerah Selokan Jalan Kaliurang. Tepatnya Sebelah Utara Fak. Kehutanan UGM, dan sebelah Timur MM UGM.

Didaerah ini terdapat gudeg Yu Narni, Yu Djum, dan Bu H. Ahmad yang sudah terkenal karena citra rasanya. Banyak wisatawan luar kota yang sering mampir beserta rombongannya ke warung makan ini. Jika bertepatan dengan hari libur panjang, maka suasana di warung makan ini sangat ramai dikunjungi pembeli.

Denah menuju sentra Gudeg Mbarek : Dari Tugu Jogja, anda menuju ke timur ( ke arah jalan solo ), sampainya di pertigaan Mc Donald anda belok ke kiri menuju ke arah mirota kampus. Dari perempatan Mirota Kampus anda masih jalan lurus atau menuju ke arah utara lagi ( Jl.Kaliurang ), setelah itu anda akan menemui lampu merah MM UGM atau polsek bulaksumur.


Sentra Gudeg Kering Wijilan
Sentra gudeg wijilan sudah terkenal dan juga sangat ramai. Biasanya wisatawan yang datang kesini berasal dari luar kota. Namun sentra ini memiliki tempat yang kurang luas, sehingga jika musim libur kita sulit untuk mendapatkan tempat duduk.

Rasa dari gudeg kering ini tidak semuanya manis, ada beberapa tempat yang rasanya tidak terlalu manis, seperti Gudeg Bu Lies dan Gudeg Widodo. Sehingga pelanggan yang tidak menyukai rasa manis, dapat menikmati rasa gudeg khas Jogja ini.

Denah menuju Sentra Gudeg Wijilan: Dari jalan malioboro ke arah selatan menuju alun - alun keraton, setelah perempatan kantor pos anda memasuki wilayah alun - alun keraton dengan adanya gapura. Setelah itu pertigaan alun-alun anda berbelok ke kiri.

Setelah melewati gapura keraton, anda berbelok ke kanan untuk memasuki terowongan, setelah itu sebelah kiri jalan anda akan menemui banyak rumah makan yang menawarkan masakan gudeg khas Jogja. Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Lies, Gudeg Widodo, Gudeg Campur Sari.

Sentra Gudeg Basah Jl.Solo
Gudeg Basah dapat anda temukan pada pagi hari di beberapa tempat di Kota Jogja. Biasanya dijual dengan sistem

Untuk malam hari, sentra gudeg basah yang terkenal di Kota Jogja adalah Jl. Solo (Jl. Adisucipto). Di sepanjang jalan ini, mulai Pkl. 21.00 – 02.00 anda dapat menjumpai penjual gudeg berderet dengan sistem lesehan. Di sentra gudeg basah ini, yang terkenal adalah: Gudeg Ibu Kota (depan Toko Duta Foto), Gudeg Batas Kota (depan saphir square).

Jika anda ingin menikmati atau ingin membawa oleh – oleh untuk dibawa pulang, anda sebaiknya hubungi layanan antar barang dari Transmojo. Cukup telp call centre kami, 30 menit gudeg sudah siap anda santap di hotel atau tempat penginapan anda.

Atau jika anda ingin menikmati gudeg ini di tempat langsung, anda cukup gunakan layanan jasa taxi motor dari Transmojo. Biaya hanya Rp 10.000,- untuk sekali antar, atau cukup 20.000 saja jika anda perlu diantar kembali hingga pulang ke hotel. Dengan demikian, anda dapat menikmati wisata Jogja dengan lebih baik.

- See more at: http://transmojo.blogspot.com/2010/03/daftar-sentra-gudeg-untuk-wisata-di.html#sthash.f7LIWXj2.dpuf
Gudeg juga merupakan salah satu wisata kuliner khas Jogja yang sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan hotel berbintang lima pun sering dapat permintaan makanan gudeg dari wisatawan asingnya. Sehingga mau tak mau, gudeg merupakan menu wajib bagi hotel.

Jika anda ingin menikmati Gudeg, perhatikan jenis gudeg apa yang anda inginkan. Gudeg ada 2 jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan dari gudeg ini adalah: Gudeg kering tidak memiliki kuah, rasanya lebih manis, dan warna gudeg lebih gelap/hitam. Sedangkan Gudeg basah memiliki kuah sayur tempe atau tahu yang telah dipotong.

Gudeg Kering biasanya disantap untuk pagi dan siang hari, namun gudeg basah biasanya masyarakat Jogja menghidangkan untuk menu pagi dan malam hari. Berikut ini beberapa daftar sentra gudeg yang ada di Jogja:

Sentra Gudeg Kering Mbarek
Mbarek merupakan suatu kawasan gudeg di daerah Selokan Jalan Kaliurang. Tepatnya Sebelah Utara Fak. Kehutanan UGM, dan sebelah Timur MM UGM.

Didaerah ini terdapat gudeg Yu Narni, Yu Djum, dan Bu H. Ahmad yang sudah terkenal karena citra rasanya. Banyak wisatawan luar kota yang sering mampir beserta rombongannya ke warung makan ini. Jika bertepatan dengan hari libur panjang, maka suasana di warung makan ini sangat ramai dikunjungi pembeli.

Denah menuju sentra Gudeg Mbarek : Dari Tugu Jogja, anda menuju ke timur ( ke arah jalan solo ), sampainya di pertigaan Mc Donald anda belok ke kiri menuju ke arah mirota kampus. Dari perempatan Mirota Kampus anda masih jalan lurus atau menuju ke arah utara lagi ( Jl.Kaliurang ), setelah itu anda akan menemui lampu merah MM UGM atau polsek bulaksumur.


Sentra Gudeg Kering Wijilan
Sentra gudeg wijilan sudah terkenal dan juga sangat ramai. Biasanya wisatawan yang datang kesini berasal dari luar kota. Namun sentra ini memiliki tempat yang kurang luas, sehingga jika musim libur kita sulit untuk mendapatkan tempat duduk.

Rasa dari gudeg kering ini tidak semuanya manis, ada beberapa tempat yang rasanya tidak terlalu manis, seperti Gudeg Bu Lies dan Gudeg Widodo. Sehingga pelanggan yang tidak menyukai rasa manis, dapat menikmati rasa gudeg khas Jogja ini.

Denah menuju Sentra Gudeg Wijilan: Dari jalan malioboro ke arah selatan menuju alun - alun keraton, setelah perempatan kantor pos anda memasuki wilayah alun - alun keraton dengan adanya gapura. Setelah itu pertigaan alun-alun anda berbelok ke kiri.

Setelah melewati gapura keraton, anda berbelok ke kanan untuk memasuki terowongan, setelah itu sebelah kiri jalan anda akan menemui banyak rumah makan yang menawarkan masakan gudeg khas Jogja. Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Lies, Gudeg Widodo, Gudeg Campur Sari.

Sentra Gudeg Basah Jl.Solo
Gudeg Basah dapat anda temukan pada pagi hari di beberapa tempat di Kota Jogja. Biasanya dijual dengan sistem

Untuk malam hari, sentra gudeg basah yang terkenal di Kota Jogja adalah Jl. Solo (Jl. Adisucipto). Di sepanjang jalan ini, mulai Pkl. 21.00 – 02.00 anda dapat menjumpai penjual gudeg berderet dengan sistem lesehan. Di sentra gudeg basah ini, yang terkenal adalah: Gudeg Ibu Kota (depan Toko Duta Foto), Gudeg Batas Kota (depan saphir square).

Jika anda ingin menikmati atau ingin membawa oleh – oleh untuk dibawa pulang, anda sebaiknya hubungi layanan antar barang dari Transmojo. Cukup telp call centre kami, 30 menit gudeg sudah siap anda santap di hotel atau tempat penginapan anda.

Atau jika anda ingin menikmati gudeg ini di tempat langsung, anda cukup gunakan layanan jasa taxi motor dari Transmojo. Biaya hanya Rp 10.000,- untuk sekali antar, atau cukup 20.000 saja jika anda perlu diantar kembali hingga pulang ke hotel. Dengan demikian, anda dapat menikmati wisata Jogja dengan lebih baik.

- See more at: http://transmojo.blogspot.com/2010/03/daftar-sentra-gudeg-untuk-wisata-di.html#sthash.f7LIWXj2.dpuf
Gudeg juga merupakan salah satu wisata kuliner khas Jogja yang sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan hotel berbintang lima pun sering dapat permintaan makanan gudeg dari wisatawan asingnya. Sehingga mau tak mau, gudeg merupakan menu wajib bagi hotel.

Jika anda ingin menikmati Gudeg, perhatikan jenis gudeg apa yang anda inginkan. Gudeg ada 2 jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan dari gudeg ini adalah: Gudeg kering tidak memiliki kuah, rasanya lebih manis, dan warna gudeg lebih gelap/hitam. Sedangkan Gudeg basah memiliki kuah sayur tempe atau tahu yang telah dipotong.

Gudeg Kering biasanya disantap untuk pagi dan siang hari, namun gudeg basah biasanya masyarakat Jogja menghidangkan untuk menu pagi dan malam hari. Berikut ini beberapa daftar sentra gudeg yang ada di Jogja:

Sentra Gudeg Kering Mbarek
Mbarek merupakan suatu kawasan gudeg di daerah Selokan Jalan Kaliurang. Tepatnya Sebelah Utara Fak. Kehutanan UGM, dan sebelah Timur MM UGM.

Didaerah ini terdapat gudeg Yu Narni, Yu Djum, dan Bu H. Ahmad yang sudah terkenal karena citra rasanya. Banyak wisatawan luar kota yang sering mampir beserta rombongannya ke warung makan ini. Jika bertepatan dengan hari libur panjang, maka suasana di warung makan ini sangat ramai dikunjungi pembeli.

Denah menuju sentra Gudeg Mbarek : Dari Tugu Jogja, anda menuju ke timur ( ke arah jalan solo ), sampainya di pertigaan Mc Donald anda belok ke kiri menuju ke arah mirota kampus. Dari perempatan Mirota Kampus anda masih jalan lurus atau menuju ke arah utara lagi ( Jl.Kaliurang ), setelah itu anda akan menemui lampu merah MM UGM atau polsek bulaksumur.


Sentra Gudeg Kering Wijilan
Sentra gudeg wijilan sudah terkenal dan juga sangat ramai. Biasanya wisatawan yang datang kesini berasal dari luar kota. Namun sentra ini memiliki tempat yang kurang luas, sehingga jika musim libur kita sulit untuk mendapatkan tempat duduk.

Rasa dari gudeg kering ini tidak semuanya manis, ada beberapa tempat yang rasanya tidak terlalu manis, seperti Gudeg Bu Lies dan Gudeg Widodo. Sehingga pelanggan yang tidak menyukai rasa manis, dapat menikmati rasa gudeg khas Jogja ini.

Denah menuju Sentra Gudeg Wijilan: Dari jalan malioboro ke arah selatan menuju alun - alun keraton, setelah perempatan kantor pos anda memasuki wilayah alun - alun keraton dengan adanya gapura. Setelah itu pertigaan alun-alun anda berbelok ke kiri.

Setelah melewati gapura keraton, anda berbelok ke kanan untuk memasuki terowongan, setelah itu sebelah kiri jalan anda akan menemui banyak rumah makan yang menawarkan masakan gudeg khas Jogja. Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Lies, Gudeg Widodo, Gudeg Campur Sari.

Sentra Gudeg Basah Jl.Solo
Gudeg Basah dapat anda temukan pada pagi hari di beberapa tempat di Kota Jogja. Biasanya dijual dengan sistem

Untuk malam hari, sentra gudeg basah yang terkenal di Kota Jogja adalah Jl. Solo (Jl. Adisucipto). Di sepanjang jalan ini, mulai Pkl. 21.00 – 02.00 anda dapat menjumpai penjual gudeg berderet dengan sistem lesehan. Di sentra gudeg basah ini, yang terkenal adalah: Gudeg Ibu Kota (depan Toko Duta Foto), Gudeg Batas Kota (depan saphir square).

Jika anda ingin menikmati atau ingin membawa oleh – oleh untuk dibawa pulang, anda sebaiknya hubungi layanan antar barang dari Transmojo. Cukup telp call centre kami, 30 menit gudeg sudah siap anda santap di hotel atau tempat penginapan anda.

Atau jika anda ingin menikmati gudeg ini di tempat langsung, anda cukup gunakan layanan jasa taxi motor dari Transmojo. Biaya hanya Rp 10.000,- untuk sekali antar, atau cukup 20.000 saja jika anda perlu diantar kembali hingga pulang ke hotel. Dengan demikian, anda dapat menikmati wisata Jogja dengan lebih baik.

- See more at: http://transmojo.blogspot.com/2010/03/daftar-sentra-gudeg-untuk-wisata-di.html#sthash.f7LIWXj2.dpuf
Gudeg juga merupakan salah satu wisata kuliner khas Jogja yang sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan hotel berbintang lima pun sering dapat permintaan makanan gudeg dari wisatawan asingnya. Sehingga mau tak mau, gudeg merupakan menu wajib bagi hotel.

Jika anda ingin menikmati Gudeg, perhatikan jenis gudeg apa yang anda inginkan. Gudeg ada 2 jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan dari gudeg ini adalah: Gudeg kering tidak memiliki kuah, rasanya lebih manis, dan warna gudeg lebih gelap/hitam. Sedangkan Gudeg basah memiliki kuah sayur tempe atau tahu yang telah dipotong.

Gudeg Kering biasanya disantap untuk pagi dan siang hari, namun gudeg basah biasanya masyarakat Jogja menghidangkan untuk menu pagi dan malam hari. Berikut ini beberapa daftar sentra gudeg yang ada di Jogja:

Sentra Gudeg Kering Mbarek
Mbarek merupakan suatu kawasan gudeg di daerah Selokan Jalan Kaliurang. Tepatnya Sebelah Utara Fak. Kehutanan UGM, dan sebelah Timur MM UGM.

Didaerah ini terdapat gudeg Yu Narni, Yu Djum, dan Bu H. Ahmad yang sudah terkenal karena citra rasanya. Banyak wisatawan luar kota yang sering mampir beserta rombongannya ke warung makan ini. Jika bertepatan dengan hari libur panjang, maka suasana di warung makan ini sangat ramai dikunjungi pembeli.

Denah menuju sentra Gudeg Mbarek : Dari Tugu Jogja, anda menuju ke timur ( ke arah jalan solo ), sampainya di pertigaan Mc Donald anda belok ke kiri menuju ke arah mirota kampus. Dari perempatan Mirota Kampus anda masih jalan lurus atau menuju ke arah utara lagi ( Jl.Kaliurang ), setelah itu anda akan menemui lampu merah MM UGM atau polsek bulaksumur.


Sentra Gudeg Kering Wijilan
Sentra gudeg wijilan sudah terkenal dan juga sangat ramai. Biasanya wisatawan yang datang kesini berasal dari luar kota. Namun sentra ini memiliki tempat yang kurang luas, sehingga jika musim libur kita sulit untuk mendapatkan tempat duduk.

Rasa dari gudeg kering ini tidak semuanya manis, ada beberapa tempat yang rasanya tidak terlalu manis, seperti Gudeg Bu Lies dan Gudeg Widodo. Sehingga pelanggan yang tidak menyukai rasa manis, dapat menikmati rasa gudeg khas Jogja ini.

Denah menuju Sentra Gudeg Wijilan: Dari jalan malioboro ke arah selatan menuju alun - alun keraton, setelah perempatan kantor pos anda memasuki wilayah alun - alun keraton dengan adanya gapura. Setelah itu pertigaan alun-alun anda berbelok ke kiri.

Setelah melewati gapura keraton, anda berbelok ke kanan untuk memasuki terowongan, setelah itu sebelah kiri jalan anda akan menemui banyak rumah makan yang menawarkan masakan gudeg khas Jogja. Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Lies, Gudeg Widodo, Gudeg Campur Sari.

Sentra Gudeg Basah Jl.Solo
Gudeg Basah dapat anda temukan pada pagi hari di beberapa tempat di Kota Jogja. Biasanya dijual dengan sistem

Untuk malam hari, sentra gudeg basah yang terkenal di Kota Jogja adalah Jl. Solo (Jl. Adisucipto). Di sepanjang jalan ini, mulai Pkl. 21.00 – 02.00 anda dapat menjumpai penjual gudeg berderet dengan sistem lesehan. Di sentra gudeg basah ini, yang terkenal adalah: Gudeg Ibu Kota (depan Toko Duta Foto), Gudeg Batas Kota (depan saphir square).

Jika anda ingin menikmati atau ingin membawa oleh – oleh untuk dibawa pulang, anda sebaiknya hubungi layanan antar barang dari Transmojo. Cukup telp call centre kami, 30 menit gudeg sudah siap anda santap di hotel atau tempat penginapan anda.

Atau jika anda ingin menikmati gudeg ini di tempat langsung, anda cukup gunakan layanan jasa taxi motor dari Transmojo. Biaya hanya Rp 10.000,- untuk sekali antar, atau cukup 20.000 saja jika anda perlu diantar kembali hingga pulang ke hotel. Dengan demikian, anda dapat menikmati wisata Jogja dengan lebih baik.

- See more at: http://transmojo.blogspot.com/2010/03/daftar-sentra-gudeg-untuk-wisata-di.html#sthash.f7LIWXj2.dpuf
Gudeg juga merupakan salah satu wisata kuliner khas Jogja yang sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan hotel berbintang lima pun sering dapat permintaan makanan gudeg dari wisatawan asingnya. Sehingga mau tak mau, gudeg merupakan menu wajib bagi hotel.

Jika anda ingin menikmati Gudeg, perhatikan jenis gudeg apa yang anda inginkan. Gudeg ada 2 jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan dari gudeg ini adalah: Gudeg kering tidak memiliki kuah, rasanya lebih manis, dan warna gudeg lebih gelap/hitam. Sedangkan Gudeg basah memiliki kuah sayur tempe atau tahu yang telah dipotong.

Gudeg Kering biasanya disantap untuk pagi dan siang hari, namun gudeg basah biasanya masyarakat Jogja menghidangkan untuk menu pagi dan malam hari. Berikut ini beberapa daftar sentra gudeg yang ada di Jogja:

Sentra Gudeg Kering Mbarek
Mbarek merupakan suatu kawasan gudeg di daerah Selokan Jalan Kaliurang. Tepatnya Sebelah Utara Fak. Kehutanan UGM, dan sebelah Timur MM UGM.

Didaerah ini terdapat gudeg Yu Narni, Yu Djum, dan Bu H. Ahmad yang sudah terkenal karena citra rasanya. Banyak wisatawan luar kota yang sering mampir beserta rombongannya ke warung makan ini. Jika bertepatan dengan hari libur panjang, maka suasana di warung makan ini sangat ramai dikunjungi pembeli.

Denah menuju sentra Gudeg Mbarek : Dari Tugu Jogja, anda menuju ke timur ( ke arah jalan solo ), sampainya di pertigaan Mc Donald anda belok ke kiri menuju ke arah mirota kampus. Dari perempatan Mirota Kampus anda masih jalan lurus atau menuju ke arah utara lagi ( Jl.Kaliurang ), setelah itu anda akan menemui lampu merah MM UGM atau polsek bulaksumur.


Sentra Gudeg Kering Wijilan
Sentra gudeg wijilan sudah terkenal dan juga sangat ramai. Biasanya wisatawan yang datang kesini berasal dari luar kota. Namun sentra ini memiliki tempat yang kurang luas, sehingga jika musim libur kita sulit untuk mendapatkan tempat duduk.

Rasa dari gudeg kering ini tidak semuanya manis, ada beberapa tempat yang rasanya tidak terlalu manis, seperti Gudeg Bu Lies dan Gudeg Widodo. Sehingga pelanggan yang tidak menyukai rasa manis, dapat menikmati rasa gudeg khas Jogja ini.

Denah menuju Sentra Gudeg Wijilan: Dari jalan malioboro ke arah selatan menuju alun - alun keraton, setelah perempatan kantor pos anda memasuki wilayah alun - alun keraton dengan adanya gapura. Setelah itu pertigaan alun-alun anda berbelok ke kiri.

Setelah melewati gapura keraton, anda berbelok ke kanan untuk memasuki terowongan, setelah itu sebelah kiri jalan anda akan menemui banyak rumah makan yang menawarkan masakan gudeg khas Jogja. Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Lies, Gudeg Widodo, Gudeg Campur Sari.

Sentra Gudeg Basah Jl.Solo
Gudeg Basah dapat anda temukan pada pagi hari di beberapa tempat di Kota Jogja. Biasanya dijual dengan sistem

Untuk malam hari, sentra gudeg basah yang terkenal di Kota Jogja adalah Jl. Solo (Jl. Adisucipto). Di sepanjang jalan ini, mulai Pkl. 21.00 – 02.00 anda dapat menjumpai penjual gudeg berderet dengan sistem lesehan. Di sentra gudeg basah ini, yang terkenal adalah: Gudeg Ibu Kota (depan Toko Duta Foto), Gudeg Batas Kota (depan saphir square).

Jika anda ingin menikmati atau ingin membawa oleh – oleh untuk dibawa pulang, anda sebaiknya hubungi layanan antar barang dari Transmojo. Cukup telp call centre kami, 30 menit gudeg sudah siap anda santap di hotel atau tempat penginapan anda.

Atau jika anda ingin menikmati gudeg ini di tempat langsung, anda cukup gunakan layanan jasa taxi motor dari Transmojo. Biaya hanya Rp 10.000,- untuk sekali antar, atau cukup 20.000 saja jika anda perlu diantar kembali hingga pulang ke hotel. Dengan demikian, anda dapat menikmati wisata Jogja dengan lebih baik.

- See more at: http://transmojo.blogspot.com/2010/03/daftar-sentra-gudeg-untuk-wisata-di.html#sthash.f7LIWXj2.dpuf
Gudeg juga merupakan salah satu wisata kuliner khas Jogja yang sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan hotel berbintang lima pun sering dapat permintaan makanan gudeg dari wisatawan asingnya. Sehingga mau tak mau, gudeg merupakan menu wajib bagi hotel.

Jika anda ingin menikmati Gudeg, perhatikan jenis gudeg apa yang anda inginkan. Gudeg ada 2 jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan dari gudeg ini adalah: Gudeg kering tidak memiliki kuah, rasanya lebih manis, dan warna gudeg lebih gelap/hitam. Sedangkan Gudeg basah memiliki kuah sayur tempe atau tahu yang telah dipotong.

Gudeg Kering biasanya disantap untuk pagi dan siang hari, namun gudeg basah biasanya masyarakat Jogja menghidangkan untuk menu pagi dan malam hari. Berikut ini beberapa daftar sentra gudeg yang ada di Jogja:

Sentra Gudeg Kering Mbarek
Mbarek merupakan suatu kawasan gudeg di daerah Selokan Jalan Kaliurang. Tepatnya Sebelah Utara Fak. Kehutanan UGM, dan sebelah Timur MM UGM.

Didaerah ini terdapat gudeg Yu Narni, Yu Djum, dan Bu H. Ahmad yang sudah terkenal karena citra rasanya. Banyak wisatawan luar kota yang sering mampir beserta rombongannya ke warung makan ini. Jika bertepatan dengan hari libur panjang, maka suasana di warung makan ini sangat ramai dikunjungi pembeli.

Denah menuju sentra Gudeg Mbarek : Dari Tugu Jogja, anda menuju ke timur ( ke arah jalan solo ), sampainya di pertigaan Mc Donald anda belok ke kiri menuju ke arah mirota kampus. Dari perempatan Mirota Kampus anda masih jalan lurus atau menuju ke arah utara lagi ( Jl.Kaliurang ), setelah itu anda akan menemui lampu merah MM UGM atau polsek bulaksumur.


Sentra Gudeg Kering Wijilan
Sentra gudeg wijilan sudah terkenal dan juga sangat ramai. Biasanya wisatawan yang datang kesini berasal dari luar kota. Namun sentra ini memiliki tempat yang kurang luas, sehingga jika musim libur kita sulit untuk mendapatkan tempat duduk.

Rasa dari gudeg kering ini tidak semuanya manis, ada beberapa tempat yang rasanya tidak terlalu manis, seperti Gudeg Bu Lies dan Gudeg Widodo. Sehingga pelanggan yang tidak menyukai rasa manis, dapat menikmati rasa gudeg khas Jogja ini.

Denah menuju Sentra Gudeg Wijilan: Dari jalan malioboro ke arah selatan menuju alun - alun keraton, setelah perempatan kantor pos anda memasuki wilayah alun - alun keraton dengan adanya gapura. Setelah itu pertigaan alun-alun anda berbelok ke kiri.

Setelah melewati gapura keraton, anda berbelok ke kanan untuk memasuki terowongan, setelah itu sebelah kiri jalan anda akan menemui banyak rumah makan yang menawarkan masakan gudeg khas Jogja. Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Lies, Gudeg Widodo, Gudeg Campur Sari.

Sentra Gudeg Basah Jl.Solo
Gudeg Basah dapat anda temukan pada pagi hari di beberapa tempat di Kota Jogja. Biasanya dijual dengan sistem

Untuk malam hari, sentra gudeg basah yang terkenal di Kota Jogja adalah Jl. Solo (Jl. Adisucipto). Di sepanjang jalan ini, mulai Pkl. 21.00 – 02.00 anda dapat menjumpai penjual gudeg berderet dengan sistem lesehan. Di sentra gudeg basah ini, yang terkenal adalah: Gudeg Ibu Kota (depan Toko Duta Foto), Gudeg Batas Kota (depan saphir square).

Jika anda ingin menikmati atau ingin membawa oleh – oleh untuk dibawa pulang, anda sebaiknya hubungi layanan antar barang dari Transmojo. Cukup telp call centre kami, 30 menit gudeg sudah siap anda santap di hotel atau tempat penginapan anda.

Atau jika anda ingin menikmati gudeg ini di tempat langsung, anda cukup gunakan layanan jasa taxi motor dari Transmojo. Biaya hanya Rp 10.000,- untuk sekali antar, atau cukup 20.000 saja jika anda perlu diantar kembali hingga pulang ke hotel. Dengan demikian, anda dapat menikmati wisata Jogja dengan lebih baik.

- See more at: http://transmojo.blogspot.com/2010/03/daftar-sentra-gudeg-untuk-wisata-di.html#sthash.f7LIWXj2.dpuf
Gudeg juga merupakan salah satu wisata kuliner khas Jogja yang sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan hotel berbintang lima pun sering dapat permintaan makanan gudeg dari wisatawan asingnya. Sehingga mau tak mau, gudeg merupakan menu wajib bagi hotel.

Jika anda ingin menikmati Gudeg, perhatikan jenis gudeg apa yang anda inginkan. Gudeg ada 2 jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan dari gudeg ini adalah: Gudeg kering tidak memiliki kuah, rasanya lebih manis, dan warna gudeg lebih gelap/hitam. Sedangkan Gudeg basah memiliki kuah sayur tempe atau tahu yang telah dipotong.

Gudeg Kering biasanya disantap untuk pagi dan siang hari, namun gudeg basah biasanya masyarakat Jogja menghidangkan untuk menu pagi dan malam hari. Berikut ini beberapa daftar sentra gudeg yang ada di Jogja:

Sentra Gudeg Kering Mbarek
Mbarek merupakan suatu kawasan gudeg di daerah Selokan Jalan Kaliurang. Tepatnya Sebelah Utara Fak. Kehutanan UGM, dan sebelah Timur MM UGM.

Didaerah ini terdapat gudeg Yu Narni, Yu Djum, dan Bu H. Ahmad yang sudah terkenal karena citra rasanya. Banyak wisatawan luar kota yang sering mampir beserta rombongannya ke warung makan ini. Jika bertepatan dengan hari libur panjang, maka suasana di warung makan ini sangat ramai dikunjungi pembeli.

Denah menuju sentra Gudeg Mbarek : Dari Tugu Jogja, anda menuju ke timur ( ke arah jalan solo ), sampainya di pertigaan Mc Donald anda belok ke kiri menuju ke arah mirota kampus. Dari perempatan Mirota Kampus anda masih jalan lurus atau menuju ke arah utara lagi ( Jl.Kaliurang ), setelah itu anda akan menemui lampu merah MM UGM atau polsek bulaksumur.


Sentra Gudeg Kering Wijilan
Sentra gudeg wijilan sudah terkenal dan juga sangat ramai. Biasanya wisatawan yang datang kesini berasal dari luar kota. Namun sentra ini memiliki tempat yang kurang luas, sehingga jika musim libur kita sulit untuk mendapatkan tempat duduk.

Rasa dari gudeg kering ini tidak semuanya manis, ada beberapa tempat yang rasanya tidak terlalu manis, seperti Gudeg Bu Lies dan Gudeg Widodo. Sehingga pelanggan yang tidak menyukai rasa manis, dapat menikmati rasa gudeg khas Jogja ini.

Denah menuju Sentra Gudeg Wijilan: Dari jalan malioboro ke arah selatan menuju alun - alun keraton, setelah perempatan kantor pos anda memasuki wilayah alun - alun keraton dengan adanya gapura. Setelah itu pertigaan alun-alun anda berbelok ke kiri.

Setelah melewati gapura keraton, anda berbelok ke kanan untuk memasuki terowongan, setelah itu sebelah kiri jalan anda akan menemui banyak rumah makan yang menawarkan masakan gudeg khas Jogja. Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Lies, Gudeg Widodo, Gudeg Campur Sari.

Sentra Gudeg Basah Jl.Solo
Gudeg Basah dapat anda temukan pada pagi hari di beberapa tempat di Kota Jogja. Biasanya dijual dengan sistem

Untuk malam hari, sentra gudeg basah yang terkenal di Kota Jogja adalah Jl. Solo (Jl. Adisucipto). Di sepanjang jalan ini, mulai Pkl. 21.00 – 02.00 anda dapat menjumpai penjual gudeg berderet dengan sistem lesehan. Di sentra gudeg basah ini, yang terkenal adalah: Gudeg Ibu Kota (depan Toko Duta Foto), Gudeg Batas Kota (depan saphir square).

Jika anda ingin menikmati atau ingin membawa oleh – oleh untuk dibawa pulang, anda sebaiknya hubungi layanan antar barang dari Transmojo. Cukup telp call centre kami, 30 menit gudeg sudah siap anda santap di hotel atau tempat penginapan anda.

Atau jika anda ingin menikmati gudeg ini di tempat langsung, anda cukup gunakan layanan jasa taxi motor dari Transmojo. Biaya hanya Rp 10.000,- untuk sekali antar, atau cukup 20.000 saja jika anda perlu diantar kembali hingga pulang ke hotel. Dengan demikian, anda dapat menikmati wisata Jogja dengan lebih baik.

- See more at: http://transmojo.blogspot.com/2010/03/daftar-sentra-gudeg-untuk-wisata-di.html#sthash.f7LIWXj2.dpuf
Gudeg juga merupakan salah satu wisata kuliner khas Jogja yang sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan hotel berbintang lima pun sering dapat permintaan makanan gudeg dari wisatawan asingnya. Sehingga mau tak mau, gudeg merupakan menu wajib bagi hotel.

Jika anda ingin menikmati Gudeg, perhatikan jenis gudeg apa yang anda inginkan. Gudeg ada 2 jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan dari gudeg ini adalah: Gudeg kering tidak memiliki kuah, rasanya lebih manis, dan warna gudeg lebih gelap/hitam. Sedangkan Gudeg basah memiliki kuah sayur tempe atau tahu yang telah dipotong.

Gudeg Kering biasanya disantap untuk pagi dan siang hari, namun gudeg basah biasanya masyarakat Jogja menghidangkan untuk menu pagi dan malam hari. Berikut ini beberapa daftar sentra gudeg yang ada di Jogja:

Sentra Gudeg Kering Mbarek
Mbarek merupakan suatu kawasan gudeg di daerah Selokan Jalan Kaliurang. Tepatnya Sebelah Utara Fak. Kehutanan UGM, dan sebelah Timur MM UGM.

Didaerah ini terdapat gudeg Yu Narni, Yu Djum, dan Bu H. Ahmad yang sudah terkenal karena citra rasanya. Banyak wisatawan luar kota yang sering mampir beserta rombongannya ke warung makan ini. Jika bertepatan dengan hari libur panjang, maka suasana di warung makan ini sangat ramai dikunjungi pembeli.

Denah menuju sentra Gudeg Mbarek : Dari Tugu Jogja, anda menuju ke timur ( ke arah jalan solo ), sampainya di pertigaan Mc Donald anda belok ke kiri menuju ke arah mirota kampus. Dari perempatan Mirota Kampus anda masih jalan lurus atau menuju ke arah utara lagi ( Jl.Kaliurang ), setelah itu anda akan menemui lampu merah MM UGM atau polsek bulaksumur.


Sentra Gudeg Kering Wijilan
Sentra gudeg wijilan sudah terkenal dan juga sangat ramai. Biasanya wisatawan yang datang kesini berasal dari luar kota. Namun sentra ini memiliki tempat yang kurang luas, sehingga jika musim libur kita sulit untuk mendapatkan tempat duduk.

Rasa dari gudeg kering ini tidak semuanya manis, ada beberapa tempat yang rasanya tidak terlalu manis, seperti Gudeg Bu Lies dan Gudeg Widodo. Sehingga pelanggan yang tidak menyukai rasa manis, dapat menikmati rasa gudeg khas Jogja ini.

Denah menuju Sentra Gudeg Wijilan: Dari jalan malioboro ke arah selatan menuju alun - alun keraton, setelah perempatan kantor pos anda memasuki wilayah alun - alun keraton dengan adanya gapura. Setelah itu pertigaan alun-alun anda berbelok ke kiri.

Setelah melewati gapura keraton, anda berbelok ke kanan untuk memasuki terowongan, setelah itu sebelah kiri jalan anda akan menemui banyak rumah makan yang menawarkan masakan gudeg khas Jogja. Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Lies, Gudeg Widodo, Gudeg Campur Sari.

Sentra Gudeg Basah Jl.Solo
Gudeg Basah dapat anda temukan pada pagi hari di beberapa tempat di Kota Jogja. Biasanya dijual dengan sistem

Untuk malam hari, sentra gudeg basah yang terkenal di Kota Jogja adalah Jl. Solo (Jl. Adisucipto). Di sepanjang jalan ini, mulai Pkl. 21.00 – 02.00 anda dapat menjumpai penjual gudeg berderet dengan sistem lesehan. Di sentra gudeg basah ini, yang terkenal adalah: Gudeg Ibu Kota (depan Toko Duta Foto), Gudeg Batas Kota (depan saphir square).

Jika anda ingin menikmati atau ingin membawa oleh – oleh untuk dibawa pulang, anda sebaiknya hubungi layanan antar barang dari Transmojo. Cukup telp call centre kami, 30 menit gudeg sudah siap anda santap di hotel atau tempat penginapan anda.

Atau jika anda ingin menikmati gudeg ini di tempat langsung, anda cukup gunakan layanan jasa taxi motor dari Transmojo. Biaya hanya Rp 10.000,- untuk sekali antar, atau cukup 20.000 saja jika anda perlu diantar kembali hingga pulang ke hotel. Dengan demikian, anda dapat menikmati wisata Jogja dengan lebih baik.

- See more at: http://transmojo.blogspot.com/2010/03/daftar-sentra-gudeg-untuk-wisata-di.html#sthash.f7LIWXj2.dpuf
Gudeg juga merupakan salah satu wisata kuliner khas Jogja yang sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan hotel berbintang lima pun sering dapat permintaan makanan gudeg dari wisatawan asingnya. Sehingga mau tak mau, gudeg merupakan menu wajib bagi hotel.

Jika anda ingin menikmati Gudeg, perhatikan jenis gudeg apa yang anda inginkan. Gudeg ada 2 jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan dari gudeg ini adalah: Gudeg kering tidak memiliki kuah, rasanya lebih manis, dan warna gudeg lebih gelap/hitam. Sedangkan Gudeg basah memiliki kuah sayur tempe atau tahu yang telah dipotong.

Gudeg Kering biasanya disantap untuk pagi dan siang hari, namun gudeg basah biasanya masyarakat Jogja menghidangkan untuk menu pagi dan malam hari. Berikut ini beberapa daftar sentra gudeg yang ada di Jogja:

Sentra Gudeg Kering Mbarek
Mbarek merupakan suatu kawasan gudeg di daerah Selokan Jalan Kaliurang. Tepatnya Sebelah Utara Fak. Kehutanan UGM, dan sebelah Timur MM UGM.

Didaerah ini terdapat gudeg Yu Narni, Yu Djum, dan Bu H. Ahmad yang sudah terkenal karena citra rasanya. Banyak wisatawan luar kota yang sering mampir beserta rombongannya ke warung makan ini. Jika bertepatan dengan hari libur panjang, maka suasana di warung makan ini sangat ramai dikunjungi pembeli.

Denah menuju sentra Gudeg Mbarek : Dari Tugu Jogja, anda menuju ke timur ( ke arah jalan solo ), sampainya di pertigaan Mc Donald anda belok ke kiri menuju ke arah mirota kampus. Dari perempatan Mirota Kampus anda masih jalan lurus atau menuju ke arah utara lagi ( Jl.Kaliurang ), setelah itu anda akan menemui lampu merah MM UGM atau polsek bulaksumur.


Sentra Gudeg Kering Wijilan
Sentra gudeg wijilan sudah terkenal dan juga sangat ramai. Biasanya wisatawan yang datang kesini berasal dari luar kota. Namun sentra ini memiliki tempat yang kurang luas, sehingga jika musim libur kita sulit untuk mendapatkan tempat duduk.

Rasa dari gudeg kering ini tidak semuanya manis, ada beberapa tempat yang rasanya tidak terlalu manis, seperti Gudeg Bu Lies dan Gudeg Widodo. Sehingga pelanggan yang tidak menyukai rasa manis, dapat menikmati rasa gudeg khas Jogja ini.

Denah menuju Sentra Gudeg Wijilan: Dari jalan malioboro ke arah selatan menuju alun - alun keraton, setelah perempatan kantor pos anda memasuki wilayah alun - alun keraton dengan adanya gapura. Setelah itu pertigaan alun-alun anda berbelok ke kiri.

Setelah melewati gapura keraton, anda berbelok ke kanan untuk memasuki terowongan, setelah itu sebelah kiri jalan anda akan menemui banyak rumah makan yang menawarkan masakan gudeg khas Jogja. Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Lies, Gudeg Widodo, Gudeg Campur Sari.

Sentra Gudeg Basah Jl.Solo
Gudeg Basah dapat anda temukan pada pagi hari di beberapa tempat di Kota Jogja. Biasanya dijual dengan sistem

Untuk malam hari, sentra gudeg basah yang terkenal di Kota Jogja adalah Jl. Solo (Jl. Adisucipto). Di sepanjang jalan ini, mulai Pkl. 21.00 – 02.00 anda dapat menjumpai penjual gudeg berderet dengan sistem lesehan. Di sentra gudeg basah ini, yang terkenal adalah: Gudeg Ibu Kota (depan Toko Duta Foto), Gudeg Batas Kota (depan saphir square).

Jika anda ingin menikmati atau ingin membawa oleh – oleh untuk dibawa pulang, anda sebaiknya hubungi layanan antar barang dari Transmojo. Cukup telp call centre kami, 30 menit gudeg sudah siap anda santap di hotel atau tempat penginapan anda.

Atau jika anda ingin menikmati gudeg ini di tempat langsung, anda cukup gunakan layanan jasa taxi motor dari Transmojo. Biaya hanya Rp 10.000,- untuk sekali antar, atau cukup 20.000 saja jika anda perlu diantar kembali hingga pulang ke hotel. Dengan demikian, anda dapat menikmati wisata Jogja dengan lebih baik.

- See more at: http://transmojo.blogspot.com/2010/03/daftar-sentra-gudeg-untuk-wisata-di.html#sthash.f7LIWXj2.dpuf
Gudeg juga merupakan salah satu wisata kuliner khas Jogja yang sudah terkenal hingga mancanegara, bahkan hotel berbintang lima pun sering dapat permintaan makanan gudeg dari wisatawan asingnya. Sehingga mau tak mau, gudeg merupakan menu wajib bagi hotel.

Jika anda ingin menikmati Gudeg, perhatikan jenis gudeg apa yang anda inginkan. Gudeg ada 2 jenis, yaitu gudeg kering dan gudeg basah. Perbedaan dari gudeg ini adalah: Gudeg kering tidak memiliki kuah, rasanya lebih manis, dan warna gudeg lebih gelap/hitam. Sedangkan Gudeg basah memiliki kuah sayur tempe atau tahu yang telah dipotong.

Gudeg Kering biasanya disantap untuk pagi dan siang hari, namun gudeg basah biasanya masyarakat Jogja menghidangkan untuk menu pagi dan malam hari. Berikut ini beberapa daftar sentra gudeg yang ada di Jogja:

Sentra Gudeg Kering Mbarek
Mbarek merupakan suatu kawasan gudeg di daerah Selokan Jalan Kaliurang. Tepatnya Sebelah Utara Fak. Kehutanan UGM, dan sebelah Timur MM UGM.

Didaerah ini terdapat gudeg Yu Narni, Yu Djum, dan Bu H. Ahmad yang sudah terkenal karena citra rasanya. Banyak wisatawan luar kota yang sering mampir beserta rombongannya ke warung makan ini. Jika bertepatan dengan hari libur panjang, maka suasana di warung makan ini sangat ramai dikunjungi pembeli.

Denah menuju sentra Gudeg Mbarek : Dari Tugu Jogja, anda menuju ke timur ( ke arah jalan solo ), sampainya di pertigaan Mc Donald anda belok ke kiri menuju ke arah mirota kampus. Dari perempatan Mirota Kampus anda masih jalan lurus atau menuju ke arah utara lagi ( Jl.Kaliurang ), setelah itu anda akan menemui lampu merah MM UGM atau polsek bulaksumur.


Sentra Gudeg Kering Wijilan
Sentra gudeg wijilan sudah terkenal dan juga sangat ramai. Biasanya wisatawan yang datang kesini berasal dari luar kota. Namun sentra ini memiliki tempat yang kurang luas, sehingga jika musim libur kita sulit untuk mendapatkan tempat duduk.

Rasa dari gudeg kering ini tidak semuanya manis, ada beberapa tempat yang rasanya tidak terlalu manis, seperti Gudeg Bu Lies dan Gudeg Widodo. Sehingga pelanggan yang tidak menyukai rasa manis, dapat menikmati rasa gudeg khas Jogja ini.

Denah menuju Sentra Gudeg Wijilan: Dari jalan malioboro ke arah selatan menuju alun - alun keraton, setelah perempatan kantor pos anda memasuki wilayah alun - alun keraton dengan adanya gapura. Setelah itu pertigaan alun-alun anda berbelok ke kiri.

Setelah melewati gapura keraton, anda berbelok ke kanan untuk memasuki terowongan, setelah itu sebelah kiri jalan anda akan menemui banyak rumah makan yang menawarkan masakan gudeg khas Jogja. Gudeg Yu Djum, Gudeg Bu Lies, Gudeg Widodo, Gudeg Campur Sari.

Sentra Gudeg Basah Jl.Solo
Gudeg Basah dapat anda temukan pada pagi hari di beberapa tempat di Kota Jogja. Biasanya dijual dengan sistem

Untuk malam hari, sentra gudeg basah yang terkenal di Kota Jogja adalah Jl. Solo (Jl. Adisucipto). Di sepanjang jalan ini, mulai Pkl. 21.00 – 02.00 anda dapat menjumpai penjual gudeg berderet dengan sistem lesehan. Di sentra gudeg basah ini, yang terkenal adalah: Gudeg Ibu Kota (depan Toko Duta Foto), Gudeg Batas Kota (depan saphir square).

Jika anda ingin menikmati atau ingin membawa oleh – oleh untuk dibawa pulang, anda sebaiknya hubungi layanan antar barang dari Transmojo. Cukup telp call centre kami, 30 menit gudeg sudah siap anda santap di hotel atau tempat penginapan anda.

Atau jika anda ingin menikmati gudeg ini di tempat langsung, anda cukup gunakan layanan jasa taxi motor dari Transmojo. Biaya hanya Rp 10.000,- untuk sekali antar, atau cukup 20.000 saja jika anda perlu diantar kembali hingga pulang ke hotel. Dengan demikian, anda dapat menikmati wisata Jogja dengan lebih baik.

- See more at: http://transmojo.blogspot.com/2010/03/daftar-sentra-gudeg-untuk-wisata-di.html#sthash.f7LIWXj2.dpuf